Saturday, October 27, 2012

Asal Aja nilai AMD Bulldozer

Techreport yang mengkaji ulang mengenai teknologi BD. Itupun masih dengan mobo dan bios yang sama. Sepertinya sudah terbukti bahwa Asus Crosshair V adalah mobo terburuk untuk BD. MSI 990FX masih lebih baik karena ada peningkatan kinerja, 2% untuk synthetic dan 5% lebih untuk real apps. Tapi yang paling bagus seperti Asrock Fatality yang kinerjanya dahsyat. Tapi mana orang-orang yang review BD pake mobo lain? Karena mission accomplished. Mereka pencet tombol, tulis BD jelek, lalu dilupakan. Padahal banyak yang bisa dipelajari dari review-review yang lain, seperti yang dibawah ini.

Saya baca 2 review di Phoronix mengenai overall kinerja dan thread / core scaling. Di Linux, sepertinya BD sangat sangar. Dia agak kurang di single-threading seperti yang ditunjukkan di pov-ray, tetapi di multi-threading dia sangar banget. Dan ini masih pake stock kernel 3.1 rc10 dan belum mendapatkan dispatch scheduler yang bisa menaikan kinerja lebih tinggi lagi. Review ini menunjukkan bahwa BD memang bakal sangar di server dan workstation di mana multi-threading dan throughput sangat penting dibandingkan di desktop. Memang, konsep CMT /shared core tidak sebagus real core, tapi AMD sudah bilang dari dulu bahwa shared core akan mendapatkan kinerja sekitar 80% dari real dual core. Ini terbukti di benchmark thread/core scaling bahwa 8 core BD memiliki kinerja hampir sama dengan 6-7 real core. Tidak seperti Hyperthreading yang kadang-kadang malah menurunkan kinerja (cek perubahan kinerja 6 thread ke 8 thread di i7-990X dan dari 1 thread ke 2 thread di i7-2630QM).

Ini juga mungkin jadi alasan kenapa di preview BD pake Windows 8, kinerja BD bisa naik 10% sedangkan SB bisa turun 5%. Sepertinya Microsoft mendesign Windows 8 agar kernel dan thread schedulingnya lebih multi-threading friendly dan tidak hanya hyper-threading friendly. Nggak heran, dalam multi-threading, Windows 7 dan Server kinerjanya hancur dibandingkan Linux.

Waktu saya membandingkan kaji ulang techreport mengenai thread schedulingnya BD di Windows 7 dan membandingkannya dengan thread / core scaling di Linux, saya mendapatkan kesan bahwa kinerja multi-threading BD itu rusak di Windows 7 yang nggak multi-threading friendly dan terlalu hyper-threading friendly. Auto-scheduling di Win7 selalu mengarah ke "shared core" bukan core yang terpisah makannya kinerja auto-scheduling dan "shared-core" selalu hampir sama. Sedangkan di Linux, dia selalu kasih thread baru ke core yang terpisah, sehingga kenaikan kinerjanya hampir selalu hampir 2x lipat waktu naik dari 1 core ke 2 core dan dari 2 core ke 4 core. Bahkan CPU Intel pun mendapatkan hal yang sama kecuali di i7-2630QM yang entah kenapa scalingnya selalu berantakan.

Ketidaksesuaian BD dan Windows 7 itu makin terasa waktu saya bandingkan hasil benchmark smallpt di Windows dari post ini di Hardforum dan hasil smallpt di Linux menurut Phoronix. Di Windows, hasil smallpt dengan FX-8120@ 4.3 GHz itu 212 detik sedangkan FX-8150 stock hanya 103 detik. Bukan hanya itu, hasil semua processor AMD dari post itu tidak sebagus hasil di Linux (quad core Stars @ 4 GHz hasilnya sama dengan quad core Stars @2.9 GHz?) Ini mengingatkan saya mengenai benchmark Blender di Anandtech antara Windows dan Linux. Di Windows, Xeon menang tipis vs Opteron tapi di Linux, Opteron menghancurkan Xeon. Sebagai catatan tambahan, Windows Server 2008 R2 itu sama dengan Windows 7 dalam soal kernel dan scheduler. Perbedaannya hanya di software dan beberapa baris di registry.

Jadi kesimpulan saya, BD sebenarnya arsitektur yang bagus, tetapi kinerjanya dihalang oleh OS yang bukan hanya tidak multi-threading friendly, tetapi juga tidak AMD friendly. Kekurangan BD ada 3.
  1. Power use. BD untuk saat ini sangat haus daya. Ini bukan salahnya AMD melainkan salahnya process 32nm nya GF karena hal yang sama terjadi di Llano yang memakai process yang sama. Sepertinya process 32nmnya GF bagus untuk sekitar 2 GHz-an karena di sini dia lumayan irit daya (cek battery lifenya laptop Llano kalo nggak percaya), tapi waktu digeber ke 3GHz+, power usenya juga naik ngejubileh. Kalo GF bisa membetulkan hal ini sehingga AMD bisa mengeluarkan processor yang lebih irit listrik dan kecepatan lebih tinggi, BD bisa menjadi sangar.
  2. Yield. Sama juga problem dari process 32nmnya GF. Llano sampai sekarang masih jarangnya setengah mati dan BD harganya juga masih tinggi gara-gara barangnya jarang. Kalo barangnya sudah banyak, harga pasti turun. FX-8150 untuk saat ini hanya worth it untuk harga sekitar $220 maximum, bukan $250.
  3. Software. Untuk regular desktop use, kita hanya bisa berserah kepada Microsoft, tapi saya nggak terlalu berharap ada patch atau service pack yang mengubah thread schedulingnya jadi lebih multi-threading friendly. Biarpun ada, apakah ada orang yang mau nginstall Service Pack / patch yang bikin kinerja Intel menurun seperti di Win 8 Preview? Nggak bakal lah.


Dari seorang reviewer di Bhinneka.com

Ditulis Oleh : Anonymous Hari: 9:55 AM Kategori:

0 comments:

 

Translate